Oleh Dede meki
www.fai-kao.com
"Alkisah seorang warga masyarakat di suatu perkampungan menginginkan memiliki tempat ibadah yang sudah bertahun-tahun tidak pernah terbangun. Yang ada adalah surau kecil yang sudah tidak layak digunakan lagi. Telah banyak dan berulang program rencana pengumpulan dana dilakukan dengan berbagai cara, tapi belum mebuahkan hasil. Suatu hari terlintas dalam fikirannya akan kekuatan uang bernilai ‘receh’. Bermula dari mencoba-coba melakukan perhitungan berupa ‘andaikan’. Andaikan setiap insan di kampung itu menyisihkan sebagian kecil berupa recehan, baik itu sisa belanjaan maupun sisa jajan di warung atau sisa kembalian dari bayaran kreditan barang missal Rp. 500/hari dan dilakukan setiap hari dan oleh seluruh warga yang saat itu kira-kira berjumlah 100orang. Berarti akan terkumpul sebanyak Rp. 500 x 30hari x 100 orang = 1.500.000 per bulan, berarti dalam setahun akan terkumpul Rp. 18.000.000 dan akan berarti akan menjadi Rp. 36.000.000 dalam 2 tahun sreta Rp. 54.000.000 dalam 3 tahun. Jadi ‘andaikan’ ide ini berjalan tiga tahun yang lalu, sudah dipastikan tempat ibadah bisa berdiri dengan uang Rp. 54jt ini. Mulailah Warga itu mencetuskan ide tersebut di hadapan kepala warga dan akhirnya diamini. Puji syukur, ide tersebut di jalankan dengan baik, yang walaupun hanya sekitar 80% berhasil, sehingga dana yang diperloleh selama 3 tahun mencapai kurang lebih Rp. 43jt. Sehingga dengan dana tersebut, berdirilan tempat beribadah walau masih sederhana, akan tetapi jauh lebih layak dari sebelumnya."
Kisah diatas, merupakan kisal ilustrasi yang bisa saja terjadi dimanapun dan kita bisa belajar darinya sebagai awal untul sarana belajar sesuatu untuk diri kita bahwa
Kita yakin, kita pun bisa melakukannya HANYA dengan bermodalkan kekuatan ikhlas dan sabar. Percayalah, dari kekuatan memberi yang dimiliki, akan menghadirkan pemberian yang jauh lebih baik dari Yang menciptakan kita, percayalah....
Atas dasar itulah dengan ini saya mencoba mengangkat wacana berfikir lain untuk mengangkat energi yang kita miliki, yaitu 'energi berbagi' sekalian memanggil untuk menjadi peserta PASUKAN JIHAD FISABILILLAH dengan cara menyisihkan sebagian uang receh kita setiap hari yang dimulai dengan Rp. 500 setiap hari.
Untuk meyakinkan kita, mari kita bersimulasi kembali dari contoh kisah di atas:
Mulailah dari rumah kita, yang terdiri dari Suami, Istri, 2 orang anak, 1 orang pembantu siapkan satu kotak kecil berlubang tempat menampung uang gopek.
Pertama, sebelum berangkat bekerja, Sang Suami menyisihkan RP. 500 ke dalam kotak dengan diawali niat baik karena Tuhan untuk berbagi.
Kedua, Dari sisa belanja, sang Istri, sisihkan juga Rp. 500 ke dalam kotak dengan niat yang sama
Ketiga, ajarkan kepada anak-anak kita untuk mulai memiliki rasa berbagi dengan menyisihkan Rp. 500 juga
Keempat, pembantu kita ajarkan juga untuk belajar berbagi dnegan menyisihkan Rp. 500 yang mungkin senilai dengan nilai 5 x sms.
Jadi total dari keluarga tersebut mendapatkan Rp. 2.500 per hari. Dan jika dilakukan istiqomah sebulan rata-rata 30hari, maka sebulan dari keluarga tersebut di peroleh dana umat sebanyak Rp. 2.500 x 30 = Rp. 75.000 dalam setahun berari Rp. 900.000 per satu rumah.
Dan andaikan warga di lingkungan RT kita mengikuti langkah yang sama dengan asumsi jumlah kepala dalam rumah tersebut rata-rata sama, misal RT kita berjumlah 30orang, sehingga dalam setahun akan di peroleh nilai DANA UMAT sebesar Rp. 900.000 x 30 = Rp. 27.000.000,-
Bisakah anda bayangkan kalau uang itu terkumpul, Kita yakin, Kita bisa berbuat apa saja dengan uang itu untuk kebajikan. Dan selama kebajikan itu dilakukan dengan menerus, Kita yakin, Tuhan Yang Maha Esa sang Maha pencipta dan pengatur Alam semesta ini, SUDAH PASTI akan menambahkan rejeki kepada kita, baik itu besaran ataupun dalam bentuk KEKUATAN lainnya. Yakinilah bahwa JIKA KITA BERSATU SEBAGAI UMAT, KEKUATAN AKAN TUMBUH, TERMASUK KEKUATAN BERUPA DANA UMAT.
Percayalah, selama Kita yakin dan Iklash untuk melakukannya walau HANYA dimulai Rp. 500 suatu saat Kita akan mampu mengeluarkan Rp. 5.000 atau bahkan Rp. 50.000 sehari, karena yang kita fikirkan dengan cara ini bukan lagi berapa pendapatan yang kita peroleh, tapi bagaimana kita meningkatkan kemampuan kita untuk berbagi, semakin tinggi kita berbagi, itu tandanya kita semakin bahagia.. Percayalah..
Salah satu ilustrasi yang ingin saya paparkan di bawah adalah aplikasi di lingkungan perusahaan yang mungkin bisa membantu anda untuk ‘membuka’ pintu hati dan fikiran untuk segera bertindak sebagai berikut:
Misal suatu perusahaan terdiri dari :
Berapa orang karyawan di kantor anda : 200 orang
Berapa orang yang berkatagori pegawai level terendah : 180 orang
Berapa orang pegawai yang berkatagori pegawai menengah : 15orang
Berapa orang pegawai yang berkatagori pegawai atas/executive : 5 orang
Oke….
Buatlah kesepakatan dengan semua karyawan, tentu dengan pendekatan dan sosialisasi yang arif dan bijak, sehingga dibuat kesepakatan bahwa, setiap karyawan bersedia ikhlas dengan tulus untuk dipotong gaji sebesar Rp 500 /hari kerja untuk karyawan rendah, dan Rp 1000/hari untuk karywan menengah dan Rp 1500 untuk executive. Jadi setiap karyawan level bawah akan ada sedekah sebesar HANYA Rp. 11.000 / bulan …. HANYA 11REBU loh ya sebulan..!
Jadi kalau hari kerja adalah 22hari/bulan, maka akan terkumpul total (Rp500 x 180 + Rp1.000 x 15 + Rp1.500 x 5) x 22 hari kerja = Rp2.475.000/bulan dan kalau setahun menjadi Rp2.475.000/bulan x 12 = Rp29.700.000/tahun
Perhatikan, besar kan!?
Baik, persoalannya adalah teknisnya bagaimana? Setelah terjadi kesepakatan atas dasar keikhlasan bersedekah ini, maka dibuatkanlah tulisan tambahan atau kertas tambahan yang isinya adalah sebagai berikut :” terima kasih, saudara telah berinfak/sedekah untuk berbagi kepada yang memerlukan sebesar RP 11.000 bulan ini dari total Rp. 33.000 selama program ini berjalan, dan telah terkumpul total infak/sedekah perusahaan sebesar rp. 7.425.000 sampai bulan ini” Jadi akan selalu terbuka sehingga setiap karwayan mengetahui status saldo infak total tiap bulannya.
Pertanyaan yang pernah timbul, “kan kalo berinfak tidak boleh dipaksakan…?” Terus terang ini pertanyaan sulit yang tidak bisa dijawab oleh otak kiri kita, dan kadang sulit untuk dapat menerima jawabannya, tetapi jawaban tepatnya adalah, “transformasikanlah diri kita untuk selalu berikhlas berbagi dengan orang lain, dan percayakan Tuhan pasti akan menggantikannya yang jauh lebih besar, karena Tuhan tidak pernah kekurangan sedikit pun atas karunia yang telah dan akan diberikan kepada kita. Semakin banyak kita berbagi dengan ikhlas, semakin banyak kita akan menerima yang jauh lebih banyak” That’s only the answer. Dan bagi yang tetap bersikukuh tidak mau, that’s fine, simple saja, yang berarti dalam hal ini tidak terjadi kesepakatan dengan yang bersangkutan, dan tidak dipotong serta tidak ada apa-apa dengan besaran gajinya…. Berjalan seperti biasa. Tetapi untuk yang bersepakat dengan niat yang tulus, perusahan semestinya memfasilitasi keikhlasan karyawan yang lain yang memenag telah berniat.
Yakinlah, akan Janji Allah SWT, bahwa keberhasilan berinfak di level perusahaan dengan cara seperti ini, Perusahaan akan menjadi besar, besar karena dihuni oleh orang-orang penderma yang diajarkan lewat Rahman dan rahim-Nya. Trust it, and it Works…
Anda bisa bayangkan, KALAU SAJA, Misal ada 20 perusahaan yang melakukan hal yang sama seperti di atas, dan setiap pimpinan perusahaannya satu sama lain berkumpul bersama dalam SATU KOMUNITAS, dan setiap tahun mengumpulannya dalam satu wadah. Berarti akan terkumpul sebesar Rp. 594.000.000 dalam setahun. Dan sudah barang tentu, dengan nilai uang yang lebih dari ‘setengah miliar itu’ kita bisa berbuat lebih banyak untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain yang memerlukan. Saya yakin, Allah akan menjadi lebih mencintai orang-orang penderma ini dan lebih-lebih untuk pemilik perusahaan yang bersangkutan, Allah sudah pasti akan mencintainya. Kalau Allah telah mencintai Hambanya-Nya, Siapa yang bisa menghalangi kebaikan yang akan diturunkan-Nya kepadanya..?
Saya tidak setuju kalau Indonesia dikatakan Miskin, Saya lebih Setuju kalau setiap elemen Bangsa ini KURANG mau BERBAGI. Kita bisa bayangkan, yang paling mudah menghitungnya, MISAL SAJA ini mah ..... setiap anggota DPR dan MPR yang seluruhnya beranggotakan 678 menyisakan uang Rp. 10.000 / hari (wajar donk..) jika sebulan hari kerja 22hari dan setahun 12 bulan, berarti setahun menjadi : Rp. 10.000 x 22hr x 12bln x 678orang = Rp 1,789,920,000 Alias 1.8MILIARD setahun x masa jabatan 5 tahun menjadi Rp. 8,949,600,000. Nah uang ini akan disumbangkan di akhir masa jabatan, kan besar tuch..! artinya diakhiri masa jabatan dengan bersedekah yang cukup lumayan
Mimpi yang paling Extreme adalah : dari data yang ada kurang lebih orang bekerja di Indonesia adalah 107juta, berarti kalau setiap orang bekerja menyisihkan RP 500 sehari, maka akan terkumpul Rp 500 x 22hr x 107.000.000 = Rp 1.177.000.000.000 alias 1.177TRILIUN Wow….. sebulan. kalau setahun menjadi Rp. 14.124T WOWWWWWW!!.... betapa hebatnya si GOPEK ini .
Nah, Silahkan fikirkan saja, untuk apa tuh ‘duit’ silahkan gunakan untuk hal-hal yang ‘khusus’ yang bersifat Mensejahterakan rakyat dalam konsep berbagi kebahagiaan…
Perlu diingat, bahwa "the power of gopek" ini merupakan bentuk kesadaran sosial terkecil yang dalam diri kita yang kita ‘paksa’ keluar menjadi energi besar. Yang tentu gerakan ini di luar aturan-aturan baku dalam kehidupan bernegara dan beragama, maksudnya di luar pajak, di luar zakat, ini murni sedekah.
Semoga ide dari the "power of gopek" ini, bisa menginspirasi anda-anda yang kebetulan memiliki ‘power’, baik itu pengusaha, pimpinan pabrik, pejabat tinggi, dll untuk untuk berbuat, berkumpul alias berjamaah, satukan tangan, lakukan, kumpulkan dan wujudkan menjadi bentuk kepedulian anda di Negara dengan berangkat dari GOPEK.
Kita bersedekah dan biarkan Tuhan menjalankan tugas-Nya untuk mengatur bagian kita sesuai janjinya……
Wassalam
Dede
Kang Meki,
ReplyDeleteIde yang Kreatif dan kontributif, sangat bisa diterapkan untuk komunitas kita, seperti Ikatan Alumni.
Dari angka kecil dari sebuah komunitas besar bisa menghasilkan angka yang LEBIH besar.
Seperti halnya Ide Kang Dede Mulkan, kumaha tah supados janten KENYATAAN.
Ide Kang Dede Mulkan, tinggal ada yang inisiatif buka rekening, lalu ada sosialisasi dan media pengingat agar menjadi sebuah rutinitas. Termasuk oge ide Kang Meki.
Kedah kumaha supados janten KENYATAAN???
Nuhun
DS95
Hatur nuhun ding,
ReplyDeleteSesungguhnya ide ini sudah lamaaaaaaaaaa saya masukkan ke alumni, termasuk di masukkan ke web site sma 2 waktu itu, tapi entahlah terlah terkubur mungkin.....
Caranya supaya kenyataan adalah....:
- silahkan email kepada moderator (yang tentu yang telah ditunjuk dan disepakati) gunanya untuk apa..? untuk daftar sebagai penderma. sehingga sang moderator memiliki kewajiban moral untuk mengingatkan alumni ybs untuk segera transfer. Mirip petugas BAZIS lah...
Nah dari sini sang moderator yang ditunjukkan bertugas seperti abu huraira dulu. tapi bedanya, kalau yang ini, Alumni ybs sepakat untuk 'ditarik' dan uangnya dilaporkan di blog. selesai...
manawi aya usulan anu sanes..?
Saya baru dapat ide tadi malam, karena mungkin comment dari kang Diding masuk dalam fikiran saya tentang How to make it..?
ReplyDeleteJadi begini MISAL :
ide 1 : saya ambil dari analogi KTA standard Chart, setiap alumni memiliki kartu anggota (sederhana saja) dan didalamnya terdapat note Silahkan berinfak ke rek.xxxxx sebesar Rp. 15.000/bulan. Jatuh tempo setiap tanggal 25. Dan kartu disimpan di dompet masing bersamaan dengan ATM
- Keuntungannya: KEtika kita buka dompet, kita, kartu itu selalu menjadi pengingat untuk SEGERA melakukan infak.
- Kekurangannya: ketika kesibukan tertentu, kita kadang meng'ignore' sehingga lupa bertumpuk
Cara 2: Kalau kita ingin sangat serius menggalakan DANA UMAT ALUMNI, lakukan kerjasama dengan Kartu Kredit, untuk bekerja sama dalam hal auto debit. Hanya rp. 15.000/bulan atau lebih sesuai kesepakatan individu. Ilustrasinya sbb: misal Alumni yg memiliki credit card 200 orang, berarti akan ada tagihan perbulan sebesar Rp. 15.000 auto debit untuk alumni. Kita hitung: Rp. 15.000 x 200 = Rp. 3.000.000 / bulan KAS alumni terkumpul, dan setahun menjadi Rp. 36.000.000
Tinggal kurangi jasa service bank (yg ini saya tidak tahu). Nah... Silahkan Akang teteh, ikut fikirkan ada ide lagi atau follow upnya seperti apa....
Ini Kalau serius lho ya....
Mau tahu bukti otentik yang telah berjalan ttg "The Power of Gopek" ? Setelah diskusi yang cukup bentar saja waktu itu, Kakak saya yang telah menerapkannya, yaitu di Perumahan Griya Cendekia Curug Parung, Di lingkungannya telah terkumpul BELASAJAN JUTA RUPIAH, dari hanya sekedar Gopek yang dikumpulkan tiap Rumah, SERIUS....
Salam
DEDE MEKI
www.fai-kao.com