Pada suatu hari Sherlock Holmes dan Dr. Watson pergi berkemah. Selagi berbaring di kantung tidur, sambil memperhatikan bintang-bintang di angkasa, Holmes berkata pada Watson. "Watson, sahabatku. Ketika kau melihat bintang di angkasa, apa yang ia ceritakan padamu?"
Watson memandang langit, sambil berpikir sesaat, akhirnya ia menjawab, "Begini, dari sudut pandang meteorologi, berarti langit cerah, tidak berawan, menandakan kita bisa melewati malam ini tanpa gangguan hujan. Tidak terdapat kabut disekitar kita, berarti esok hari akan cerah juga. Memang tiupan angin cukup kuat, namun langit tidak menunjukkan akan
adanya cuaca buruk esok hari."
"Dari sudut pandang kelautan, bintang-bintang ini membentuk formasi yang dapat membantu navigasi. Membantu para penjelajah untuk menaklukan sisi yang paling gelap dan menakutkan yang belum pernah di kunjungi."
"Dari sudut pandang astronomi, bintang-bintang bercerita tentang jutaan triliun dunia di luar sana yang tak akan pernah kita kenal. Galaksi demi galaksi terbentang ribuan bahkan jutaan tahun cahaya jauhnya."
"Secara spiritual, langit berbintang memberitahuku, bahwa ada pencipta agung diluar sana. Dengan memandangi bintang, mengangkat semangat spiritual ku."
"Dari sudut pandang pribadi, mereka membuatku menjadi merasa kecil dan kurang penting. Aku merasa seperti bintik kecil di tengah luasnya alam semesta. Aku menjadi merasa rendah hati dan menghilangkan pikiran-pikiran sombong"
Untuk beberapa saat Watson terus berbicara. Akhirnya, di ujung monolognya itu, sambil memiringkan badannya mengalihkan pandangannya dari bintang pada Sherlock, ia bertanya, "Lalu, ketika kau menatap bintang, apa yang dikatakannya padamu, holmes?"
Holmes menyedot pipanya dalam-dalam, berhenti sejenak untuk mengepulkan bulatan asap, dan menjawab, "Mudah saja, Watson sahabatku. Saat aku memandangi bintang di langit, aku tahu bahwa seseorang telah mencuri tenda kita."
Kadang kali kita menjadi Watson, terlalu banyak menganalisa, terlalu filosofis, membuat kehilangan sisi praktis dalam kehidupan kita. Terlalu berbelit-belit, hingga point penting tidak tersampaikan.
Cerita diatas juga mengingatkan kita, agar dapat melihat titik permasalahan (root cause) dalam setiap problema. Dengan melihat titik permasalah yang tepat, akan mudah atau lebih mudah dalam kita menyelesaikan permasalahan.
So, pembaca yang budiman. Hidup ini sudah cukup rumit dengan segala permasalahannya yang ada. Janganlah tambah kerumitan tersebut..
Sukses Selalu.
Copy from: http://motivationalstory.blogspot.com/2008/10/kenapa-mesti-susah-kalau-bisa-gampang.html
This is BOTRAM!'s blog:
http://botramminicafe.wordpress.com/
Beasiswa Khusus Guru (Negeri dan Swasta) dari Jepang
-
Info dari Blog tetangga.
Halo semua,
Ada beasiswa khusus guru dari Pemerintah Jepang dengan ketentuan sbb.
PERSYARATAN
1. Lulusan S-1 atau D-4 dan gur...
15 years ago
It is very good info nice and must be admitted one of best. thanks for sharing. Fast Insurance Quote
ReplyDelete